Search
Latest topics
Inilah 5 Pembobolan Privasi Digital Terburuk
2 posters
Inilah 5 Pembobolan Privasi Digital Terburuk
Berikut adalah 5 pembobolan privasi digital terburuk tersebut :
Gawker Media (Desember 2010)
Gawker merupakan salah satu target populer dalam forum dan blog online. Pasalnya, media ini jarang mengamankan data-datanya seperti pada situs-situs komersil. Bahkan, media ini memberi bonus berupa jenis-jenis blog dan komentar.
Serangan pada Gawker Media memaparkan alamat email dan password jutaan komentator blog populer, termasuk Lifehacker, Gizmodo, dan Jezebel. Di luar pembobolan itu sendiri, masalah utamanya adalah, Gawker Media menyimpan password dalam format yang sangat mudah dimengerti hacker (peretas).
Bahkan, terkadang beberapa pengguna menggunakan password yang sama untuk email dan Twitter, dan hanya butuh beberapa jam sebelum peretas membajak akun pengguna kemudian mulai memanfaatkannya untuk mengirim spam.
Menggunakan browser modern, seperti Chrome atau Firefox serta pengelola password, seperti LastPass, hampir bisa secara sepenuhnya memperkecil potensi kerusakan serangan tersebut.
T.J. Maxx dan Marshall (2005-2007)
Dalam pencurian data terbesar yang pernah terjadi ini, lebih dari 45 juta nomor kartu kredit dan debet dicuri dari toko swalayan TJ Maxx dan Marshall. Peretas Albert Gonzalez tertangkap pada 2008 dan pada 2010 ia dihukum 20 tahun penjara federal.
Antara 2005 dan penangkapannya pada 2008, Gonzales berhasil mencuri rincian lebih dari 170 juta nomor kartu kredit dan debit. Tindakannya itu membuatnya menjadi pencuri kartu kredit paling sukses sepanjang masa.
Bea Cukai Inggris (November 2007)
Data tak hanya disimpan secara online juga bisa disimpan pada media CD dan DVD yang kemudian bisa dicuri atau salah taruh. Pada November 2007, layanan Bea Cukai Inggris kehilangan disk komputer yang berisi nama, alamat, dan nomor Asuransi Nasional 25 juta warga Inggris.
Untungnya, disk-disk tersebut ternyata hanya hilang dalam tumpukan surat. Meski begitu, hal ini menjadi bukti, pembajakan online yang sangat teknis tak perlu mendapatkan sejumlah besar data sensitif.
Kementerian Urusan Veteran Amerika Serikat (AS) melakukan kesalahan serupa pada 2006. Saat itu, sebuah laptop yang berisi nomor Jaminan Sosial milik 26,5 juta veteran AS dicuri.
Google dan perusahaan Silicon Valley lainnya (pertengahan 2009)
Pada awal tahun lalu, banyak berita muncul menyatakan, pemerintah China terlibat dalam serangan besar-besaran dan belum pernah terjadi sebelumnya pada Google, Yahoo, dan puluhan perusahaan Silicon Valley lainnya.
Berita tersebut mengabarkan, China sedang berusaha mengumpulkan informasi mengenai aktivis hak asasi manusia China. Namun, kemudian serangan ini mulai menampakkan titik kejelasan bahwa, serangan itu berasal dari industri spionase.
Belum diketahui pasti data apa yang dicuri dari perusahaan-perusahaan AS itu. Namun, Google mengaku, beberapa properti intelektualnya dicuri dan menyatakan akan segera menghentikan operasinya di China.
Para peretas China memanfaatkan kelemahan versi lama Internet Explorer guna mendapat akses pada jaringan internal Google, dan jika Anda belum memperbarui browser web Anda, sebaiknya perbarui saat ini juga.
RSA Security (Maret 2011)
Kasus pembobolan data terburuk (dan paling ironis) terjadi saat terdapat perusahaan keamanan yang dibajak. Pengembang software antivirus dan keamanan Kapersky dan Symantec beberapa kali menjadi korban pada Maret 2011.
Salah satu pemain terbesarnya, RSA Security, mendapati database internal sensitif dan sangat rahasianya dibobol. Pembobolan RSA termasuk signifikan karena teknologi RSA digunakan untuk mengamankan ribuan sistem lain, dan kini hacker mengetahui cara mengaksesnya.
Gawker Media (Desember 2010)
Gawker merupakan salah satu target populer dalam forum dan blog online. Pasalnya, media ini jarang mengamankan data-datanya seperti pada situs-situs komersil. Bahkan, media ini memberi bonus berupa jenis-jenis blog dan komentar.
Serangan pada Gawker Media memaparkan alamat email dan password jutaan komentator blog populer, termasuk Lifehacker, Gizmodo, dan Jezebel. Di luar pembobolan itu sendiri, masalah utamanya adalah, Gawker Media menyimpan password dalam format yang sangat mudah dimengerti hacker (peretas).
Bahkan, terkadang beberapa pengguna menggunakan password yang sama untuk email dan Twitter, dan hanya butuh beberapa jam sebelum peretas membajak akun pengguna kemudian mulai memanfaatkannya untuk mengirim spam.
Menggunakan browser modern, seperti Chrome atau Firefox serta pengelola password, seperti LastPass, hampir bisa secara sepenuhnya memperkecil potensi kerusakan serangan tersebut.
T.J. Maxx dan Marshall (2005-2007)
Dalam pencurian data terbesar yang pernah terjadi ini, lebih dari 45 juta nomor kartu kredit dan debet dicuri dari toko swalayan TJ Maxx dan Marshall. Peretas Albert Gonzalez tertangkap pada 2008 dan pada 2010 ia dihukum 20 tahun penjara federal.
Antara 2005 dan penangkapannya pada 2008, Gonzales berhasil mencuri rincian lebih dari 170 juta nomor kartu kredit dan debit. Tindakannya itu membuatnya menjadi pencuri kartu kredit paling sukses sepanjang masa.
Bea Cukai Inggris (November 2007)
Data tak hanya disimpan secara online juga bisa disimpan pada media CD dan DVD yang kemudian bisa dicuri atau salah taruh. Pada November 2007, layanan Bea Cukai Inggris kehilangan disk komputer yang berisi nama, alamat, dan nomor Asuransi Nasional 25 juta warga Inggris.
Untungnya, disk-disk tersebut ternyata hanya hilang dalam tumpukan surat. Meski begitu, hal ini menjadi bukti, pembajakan online yang sangat teknis tak perlu mendapatkan sejumlah besar data sensitif.
Kementerian Urusan Veteran Amerika Serikat (AS) melakukan kesalahan serupa pada 2006. Saat itu, sebuah laptop yang berisi nomor Jaminan Sosial milik 26,5 juta veteran AS dicuri.
Google dan perusahaan Silicon Valley lainnya (pertengahan 2009)
Pada awal tahun lalu, banyak berita muncul menyatakan, pemerintah China terlibat dalam serangan besar-besaran dan belum pernah terjadi sebelumnya pada Google, Yahoo, dan puluhan perusahaan Silicon Valley lainnya.
Berita tersebut mengabarkan, China sedang berusaha mengumpulkan informasi mengenai aktivis hak asasi manusia China. Namun, kemudian serangan ini mulai menampakkan titik kejelasan bahwa, serangan itu berasal dari industri spionase.
Belum diketahui pasti data apa yang dicuri dari perusahaan-perusahaan AS itu. Namun, Google mengaku, beberapa properti intelektualnya dicuri dan menyatakan akan segera menghentikan operasinya di China.
Para peretas China memanfaatkan kelemahan versi lama Internet Explorer guna mendapat akses pada jaringan internal Google, dan jika Anda belum memperbarui browser web Anda, sebaiknya perbarui saat ini juga.
RSA Security (Maret 2011)
Kasus pembobolan data terburuk (dan paling ironis) terjadi saat terdapat perusahaan keamanan yang dibajak. Pengembang software antivirus dan keamanan Kapersky dan Symantec beberapa kali menjadi korban pada Maret 2011.
Salah satu pemain terbesarnya, RSA Security, mendapati database internal sensitif dan sangat rahasianya dibobol. Pembobolan RSA termasuk signifikan karena teknologi RSA digunakan untuk mengamankan ribuan sistem lain, dan kini hacker mengetahui cara mengaksesnya.
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
Mon Jul 08, 2013 9:38 am by epen18
» Microsoft Office 2010 – Install Tanpa Cd Key atau Serial
Wed Sep 19, 2012 6:47 pm by vifi
» Perkenalkan
Mon Feb 27, 2012 8:41 pm by SATPAM
» Diskusi Naruto Chapter 573 dan Prediksi Chapter 574
Sat Feb 11, 2012 4:52 pm by Night Fury
» Welcome To NEMOSHARE salam hangat buat member http://www.indofanster.org
Sat Feb 04, 2012 11:03 pm by Lulz
» Diskusi Naruto 572 n prediksi Naruto 573
Fri Feb 03, 2012 9:25 am by Night Fury
» Diskusi Nokia Asha 303
Tue Jan 31, 2012 3:10 pm by SATPAM
» Cara Buat Virus Sederhana Buat Isengin Temen.
Mon Jan 30, 2012 4:58 pm by SATPAM
» Hosting Gratisan Indonesia
Mon Jan 30, 2012 7:22 am by SATPAM
» Pengajian MTA di Kudus Dibubarkan Paksa
Mon Jan 30, 2012 6:22 am by SATPAM