Adnan Buyung: KPK Harusnya 'Rayu' Adang untuk Cari Nunun

Mohammad Rizki Maulana - detikNews

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini belum bisa menghadirkan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI) 2004. Harusnya, KPK bisa mengajak suami Nunun, yang merupakan politisi PKS Adang Daradjatun untuk duduk bersama memecahkan persoalan ini.

"Soal Nunun, saya tidak mengerti kenapa tidak ada upaya dari KPK untuk mendekati dan memberikan kesempatan Pak Adang untuk diajak serta menuntaskan masalah ini," ujar advokat senior, Adnan Buyung Nasution, di sela-sela jumpa pers 'Tolak Pengesahan RUU Interlijen Negara dan Rombak RUU Keamanan Nasional' di Hotel Arya Duta, Jl Prapatan, Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2011).

Buyung menilai, mencoba membangun komunikasi dengan Adang dinilai bisa membantu KPK. Jika hal itu malah dihindari, tentunya Adang tidak akan sukarela menjelaskan apapun yang berkaitan dengan sang istri.

"Mungkin selama ini dia tak pernah dihubungi. Maka itu sebagai seorang suami yang ksatria tentunya dia tidak akan membiarkan istrinya diobok-obok dan dicaci maki. Dia kan punya harga diri," katanya.

Meskipun sudah ada beberapa politisi yang diputuskan bersalah oleh pengadilan Tipikor untuk kasus pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI) 2004, Buyung tetap meminta KPK benar-benar bekerja serius untuk mengungkap siapa yang menjadi aktor intelektual dalam kasus suap

"Ini harus dicari siapa yang punya duitnya. Kita harus fair melihat masalah dari dua sisi," tegas Buyung.

(lia/lh)